PANDEMIK COVID-19

Hampir seluruh negara menghadapi krisis ekonomi karena warganegaranya terpaksa mengurung diri di rumah untuk mengurangi  resiko terinfeksi Covid-19.  Akibatnya tidak sedikit perusahaan yang terpaksa mengurangi kegiatan bisnis nya, memberlakukan Work From Home, membatasi perjalaan dinas, nerumahkan sebagian karyawannya, melakukan pemotongan gaji secara sepihak, hingga terpaksa melakukan PHK. Hal yang lebih menyayat hati adalah karena sepertinya pandemic ini masih akan berlangsung lama. 

Tidak seorangpun tahu betul bagaimana menyikapi pandemik kehidupan dan bisnis tetap berjalan namun jumlah kurban pandemik tetap terkendali. Beruntung sekali kebijakan pemerintah sejauh ini patur di acungi jempal karena mampu menjaga kemerosotan ekonomi secara cukup terkendali.

Semua ini dimungkinkan karena NKRI memiliki Jutaan UKM / UMKM yang memiliki semangat juang yang luar biasa. Mereka terbiasa berjuang tanpa bantuan pemerintah dan menjadi pejuang di garis terdepan.

Akibat Pandemik Covid 19 pola belanja konsumen dan gaya hidupnya juga berubah drastis. Bukan cuma tempat rekreasi dan rumah makan atau tempat hang out saja yang mengalami pukulan hebat. Bahkan Rumah sakit dan Puskesmas juga di jauhi masyarakat yang tidak benar2 sakit dan terpaksa menemui tenaga medis. 

Pemasar harus lebih jeli memantau perkembangan pasar dan mendeteksi titik pertemuan baru dengan para pembelinya yang semakin membatasi kegiatan di  luar rumah. Dari sisi positifnya Pandemik ini sangat menguntungkan media digital dan media siar lainnya. Perbankan juga meningkat assetnya karena konsumen semakin berhemat dalam hidupnya dan semakin banyak menabung untuk mengantisipasi masa sulit yang panjang dan entah kapan berakhir.

Pandemik Covid 19 menyebabkan krisis multi-dimensi yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga kita semua sama sama masih meraba-raba apa dan dan bagaimana di depan sana. Seperti jalan di jalanan yang berkabut tebal.

Tetap berpikir positif dan jadilah pengamat yang jeli untuk membaca peta perjaanan lebih cepat dibandingkan orang lain mengingat pasar sedang berubah secara drastis.